Jumat, 01 Maret 2013

Meningkatkan Percaya Diri



Percaya diri adalah suatu sikap baik seseorang. Yaitu sikap orang  yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Sehingga dengan alasan ini, ia akan mampu melakukan tindakan sesuai dengan apa yang ia inginkan, rencanakan dan harapkan.

Percaya diri tidak sama dengan sombong, jika percaya diri seperti gambaran tersebut di atas, maka sombong merupakan sikap menilai orang lain rendah atau hina, sombong juga disandangkan kepada orang yang menolak kebenaran. Istilah gampangnya gak mau menerima masukan atau petunjuk dari orang  lain meskipun jelas-jelas benar secara hukum syar'ie.

Percaya diri nilainya positif sedangkan sombong nilainya negatif. Percaya diri dianjurkan untuk dimiliki pada setia individu muslim, sedangkan sombong dilarang. Kebalikan dari rasa percaya diri adalah rasa minder, rendah diri dan merasa tidak berdaya, merasa lemah dan bawaanya sedih.

Dalam Alqur'an Allah melarang hambanya bersikap lemah dan sedih seperti ayat berikut ini.
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Ali Imran: 139)
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (Fusshilat: 30).

Kedua ayat di atas menjelaskan tentang pentingnya kepercayaan diri. Dari ayat di atas nampak bahwa  orang yang memiliki sifat tidak takut dan sedih serta mengalami kegelisahan adalah diantara ciri-cirinya orang orang orang yang beriman dan orang-orang yang istiqomah.
Kepercayaan diri akan membuat kita tidak lemah dan akan selalu kuat dan mengambil tindakan. 
Kepercayaan diri juga akan membuat kita akan selalu bertindak meski dalam keadaan sulit sekalipun.

Begitu jelas petunjuk Allah kepada hambanya bahwasannya seorang muslim tidak boleh sedih, merasa lemah dan takut. Dan itu dapat diusir dan dihilangkan dengan syarat beriman. Jadi kalau seseorang itu beriman sebenarnya tidak ada alasan untuk takut. Takut menghadapi masa depan, takut terhadap syaitan dan ketakutan-ketakutan lainnya. Adapun takut secara thabi'i atau takut alami diperbolehkan.

Apa saja yang termasuk takut alami? Contoh takutnya seseorang terhadap binatang buas, karena khawatir akan membahayakan dirinya. Ketakutan seseorang terhadap penjahat karena dirinya merasa lemah dan tidak memiliki bekal untuk membela diri atau melawannya. Ketakutan seseorang saat bepergian karena khawatir ada orang yang berbuat jahat terhadap dirinya, seperti pencopet, preman, penodong dan sebagainya.

Jika anda sering mengalami ketakutan thabi'i terhadap orang jahat, premanisme, pencopet, pemalak dan sebagainya karena Anda merasa tidak bisa membela diri. Merasa lemah jika ada ancaman dari orang-orang jahat, maka salah satunya adalah Anda harus menguasai keterampilan beladiri.

JIka anda takut berbicara di depan publik maka cara menghilangkannya dengan menyiapkan diri secara matang melatihnya dan mempraktekkannya secara terus dan berulang. Jika hal itu anda lakukan  maka pelan tapi pasti kepercayaan diri anda untuk bisa berani bicara didepan publik akan meningkat. Demikian pula ketakutan ketakutan lainnya maka caranya  hampir sama dengan cara tersebut di atas.
 
Copyright (c) Belasalam - Blogger Templates created by BTemplateBox.com - Css Themes by metamorphozis.com